Kamis, 29 Januari 2015

Sedikit tentang BERGANTI HATI





ADIT
Ikhlas? Untuk saat ini belum. Tapi gue akan berusaha. Karena gue yang melepasnya. Seperti yang gue bilang ke Nian tadi. Berarti Tuhan belum mengingikan gue bahagia untuk saat ini. Mungkin benar apa yang dibilang Renata. Bahwa seseorang yang disebut sebagai jodoh, sudah menanti gue di luar sana. Siapa pun dia, pasti Tuhan memilihkan yang terbaik buat gue, dan pasti akan membahagiakan gue.



ELANG
Hampir nggak percaya saat mendapati sosok yang selama dua bulan terakhir ini menjadi pusat sakitku, berdiri di depanku dengan senyum manisnya. Senyum yang sangat kurindukan. Dia terlihat begitu cantik dengan rok sebatas lutut warna pink dan kemeja lengan panjang warna putihRambut sebahunya bergerak-gerak tertiup angin. Wajahnya terlihat cerah. Bibir mungilnya yang berwarna pink masih saja tersenyum.

Apa ini halusinasi? Ah, bukan. Karena saat ini Nian berjalan menghampiriku. Dari jarak yang nggak ada setengah meter, aku tau kalau dia nyata. 



NIAN
Tidak ada cinta yang tanpa tangis dan pertengkaran. Begitu pun yang aku alami dengan Elang dulu. Sehingga banyak hari yang kulewatkan dengan penyesalan. Menyesal karena pernah mengenalnya, menyesal karena pernah menjalin hubungan dengannya.

Tapi, saat Tuhan mempertemukan kami kembali di usia dewasa, ternyata rasa yang pernah ada dulu belum menghilang. Bahkan seperti hidup kembali dengan warna baru yang semakin menggebu. Pertengkaran lagi, perdebatan lagi, saling menyangkal, saling menyakiti. Hingga akhirnya takdir membawa kami untuk bersatu kembali.

Di penghujung senja, kami menunjukkan pada dunia tentang apa itu cinta. Tentang apa itu pengorbanan. Dan tentang menunggu yang tidak pernah berakhir sia-sia.

6 komentar: