Beberapa waktu yang lalu saya mendapat sms dari seorang teman. Dia yang lama sekali tidak menghubungi saya, tiba-tiba menghubungi saya hanya untuk menanyakan sebuah alamat. Setelah saya tanya, akhirnya dia bercerita mengenai masalah yang dia hadapi saat itu. Dari situ saya jadi tahu bagaiman cara menyikapi masalah seperti itu.
Masalahnya
adalah, teman saya itu cemburu yang nggak beralasan pada pacarnya. Hanya menebak-nebak tanpa mengutarakan pada pacarnya. Lama-kelamaan dia jadi stres dan memutuskan untuk clubbing demimengurangi stres tersebut. Entah dari mana dan bagaimana caranya, pacarnya itu tahu kalau teman saya itu clubbing.
adalah, teman saya itu cemburu yang nggak beralasan pada pacarnya. Hanya menebak-nebak tanpa mengutarakan pada pacarnya. Lama-kelamaan dia jadi stres dan memutuskan untuk clubbing demimengurangi stres tersebut. Entah dari mana dan bagaimana caranya, pacarnya itu tahu kalau teman saya itu clubbing.
Pacarnya itu kecewa dan nggak menyangka kalau
cewek yang sepenglihatan dia sopan, baik, rajin ibadah, pandai mengaji,
ternyata doyan clubbing. Cowok mana
sih yang mau sama cewek yang hobinya clubbing?
Ya hanya cowok yang doyan clubbing
juga. Itu pun nggak semua. Karena setahuku, sebrengsek apapun cowok, kalau untuk serius dia pasti cari cewek
baik-baik.
Nah, setelah mengetahui hal itu si cowok itu
marah. Ditelepon nggak diangkat, di sms nggak dibalas (diiih,, dangdut banget
). Karena saking cintanya sama pacaranya tersebut, teman saya itu sampai rela
bela-belain datang ke Surabaya ( dengan jarak tempuh darat selama lima jam ) hanya
untuk mencari pacarnya itu dan menjelaskan duduk permasalahan.m
Yang ada dipikirannya saat itu hanya satu.
Yaitu mendapat maaf dari pacarnya itu. Dan akhirnya dia tidak bertemu dengan pacarnya
itu karena masih saja tidak bisa dihubungi. Pulanglah dia dengan membawa sakit
hati.
Kesimpulannya
adalah :
1.
Kalau kita
curiga akan sesuatu dari pasangan kita, selidiki terlebih dulu. Setelah mendapat
bukti baru menanyakan pada pasangan kita. Jangan asal ambil kesimpulan.
2.
Sedepresi
apapun kita, sesumpek apappun pikiran kita, seberat apapun masalah kita, clubbing bukan jalan terbaik untuk
menyelesaikan masalah. Nikmat yang kita dapat hanya sesaat. Setelah itu juga
akan kembali segala perasaan nggak enak dan sakit yang kita rasakan.
Percayalah, nggak ada masalah yang nggak bisa diselesaikan. Masalah muncul,
untuk diselesaikan. Bukannya bertindak konyol dan malah menimbulkan masalah
baru.
3.
Saat kita
berbuat salah pada pasangan, segeralah minta maaf. Kalau memang dia serius
cinta sama kita, disaat kita melakukan kesalahan dia akan membimbing kita untuk
keluar dari kesalahan itu. Menasehati kita lah paling tidak. Mau mendengarkan
penjelasan kita atas kesalahan yang kita buat.
4.
Kalau
setelah berkali-kali kita minta maaf─bahkan sampai melukai harga diri kita sebagai
seorang cewek ( ngejar-ngejar cowok ) demi meminta maaf padanya dengan cara
yang seharusnya nggak etis buat dilakukan seoran cewek─tapi
dia tidak juga mau memafkan dan keukeuh
minta putus, ya sudah. Lepaskan! Itu
artinya dia nggak serius. Toh kesalahannya adalah ‘si cewek clubbing dan itupun baru pertama kali.
Dan itupun lagi, juga karena kesalahpahaman atas dirinya si cowok’. Bukan
sebuah dosa besar atau kesalahan besar. Jadi tidak perlu berlebihan seperti
itu. ( ya walaupun apapun alasannya, clubbing
itu nggak boleh dibenarkan )
So, ladies,
Cowok nggak hanya dia. Masih banyak cowok yang mau menerima segala lebih dan
kurangnya kita. Yang mau menuntun kita kejalan yang seharusnya. Yang mau mengingatkan
kita saat kita berbuat salah. Jadi, buat apa sih mengemis-ngemis maafnya dia?
Buat apa mempertahankan orang yang nggak mau dipertahankan? Mengejar-ngejarnya
untuk minta balik? Nggak ada gunanya. Lepaskan! Dan move on. Tuhan sudah menyiapkan seorang yang akan membuatmu
bahagia.
Yuup.. Setuju kita gak bisa langsung ngejudge, tapi terkadang Cinta mungkin buta, tapi kadang, untuk bisa melihatnya dengan lebih jelas, kita hanya butuh kacamata yg pas.
BalasHapusTapi menurutku masalah mereka berdua adalah tidak adanya komunikasi. Kalo menurut raditya dika. Temenmu harus segera Pindah. Memindahkan hatinya untuk orang yg gak serius ke orang yg mungkin lebih serius.
Hidup penuh dengan ketidakpastian,
tetapi perpindahan adalah salah satu
hal yang pasti. Kalau pindah diidentikkan dengan kepergian, maka kesedihan menjadi sesuatu yang mengikutinya..... Padahal, untuk melakukan pencapaian lebih, kita tak bisa hanya bertahan di tempat yang sama. Tidak ada kehidupan lebih baik yang bisa didapatkan tanpa melakukan perpindahan. Kita harus berpikir, ternyata untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, temen kamu gak perlu menjadi manusia super. Dia hanya perlu menjadi manusia setengah salmon: berani pindah. (Radityadika)