Dia
adalah orang terkuat sekaligus terlemah yang pernah kutemui. Saat dia terluka karena
apa pun, dia hanya akan merenung dan menangis. Setelahnya dia melanjtukan hidup
seperti nggak pernah terjadi apa-apa. Tapi terkadang, dia suka sekali menangis.
Seringnya tanpa alasan yang jelas. Hanya karena cerita dari buku yang dibacanya
terlalu sedih. Atau karena tokoh utama dalam film kesukaannya mati. Atau karena
tetangga-tetangganya sangat menyebalkan.
Atap,
adalah tempat favoritnya ketika senja dan malam. Terkadang ditemani segelas coklat
panas. Terkadang ditemani iPad yang melantunkan musik jazz. Terkadang dengan
buku dipangkuan tapi nggak dibaca.
Yang
biasa dilakukannya di atap adalah diam menikmati semilir angin, semburat
jingga, suara deru mesin pesawat yang melintas [yang menjadi begitu familiar
ditelinganya], memandang kerlip lampu pesawat, memandang kerlip lampu oranye dari
apartemen sebelah.
Terkadang
matanya terpaku pada cahaya bulan. Terkadang terpaku dalam cahaya redup bintang
namun penuh harapan. Terkadang terpaku pada arak-arakan awan putih di langit.
Terkadang merenung. Sesekali dalam renungannya dia menyesali masa lalu.
Terkadang dia berpikir apa yang akan dia lakukan esok hari demi tetap bertahan
hidup.
Tidak
jarang pula cahaya redup bintang yang berada di antara ribuan bintang ayyang
bersinar terang membuatnya meneteskan air mata. Tanpa alasan yang jelas. Dia
hanya merasa begitu sedih melihat bintang itu. Mengingatkan pada dirinya
sendiri.
Tetapi,
dia juga melihat harapan yang luar biasa besar dari bintang yang bersinar
terang. Dan tanpa disadari dia tersenyum saat menatapnya. Merasa seperti
mendapat semangat untuk melanjutkan hidup, untuk melalui segala hal yang siap
menanti di depan sana.
Terkadang
juga dengan konyolnya dia berjalan dibawah rintik hujan dengan bibir tersenyum.
Merasa begitu hidup karena berada di antara ribuan tetesan air langit.
Dia
selalu senang mengamati anak-anak kecil yang berlarian di taman favoritnya.
Melihat mereka berebut mainan. Melihat mereka menerbangkan pesawat mainan.
Melihat seorang bocah perempuan berambut keriting pirang lari dengan
terengah-engah saat mengejar mobil yang dikendalikan melalui remot kontrol oleh
kakak laki-lakinya.
Melakukan
semua itu cukup membuatnya bahagia. DIA… ADALAH AKU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar