Kebanyakan orang bilang, nggak bisa hidup tanpa makan, tanpa uang, tanpa orang yang dicintai. Kalau aku, akan lebih nggak bisa hidup tanpa buku.
Buku itu sudah seperti bagian dari
hidupku. Sama pentingnya dengan keluargaku, sama pentingnya dengan makan, sama
pentingnya dengan uang. Sampai detik ini, nggak ada sehari pun yang aku
lewatkan tanpa membaca buku. Aku akan lebih galau kalau nggak pegang buku,
daripada nggak kencan di malam Minggu.
Setiap aku pergi kemana pun, yang selalu
ada di dalam tasku adalah buku. Suatu saat kalau aku merasa jenuh, aku bisa
membunuh kejenuhanku dengan membaca buku.
Secinta itulah aku sama buku. Setiap
bulan aku pasti menyisihkan sebagian gajiku untuk membeli buku. Paling sedikit
empat buku. Kebanyakan buku fiksi, sih. Karena akuu memang suka fiksi. Kalau
baca buku yang berat-berat suka bikin ngantuk.
Walau sering di-judge sama seorang temanku, katanya baca buku fiksi itu hanya akan membuatku
berimajinasi. Nope! Nggak semua buku
fiksi ceritanya tentang cinta-cintaan yang menye-menye mulu. Penulis fiksi
sekarang cerdas-cerdas, kok. Banyak pesan-pesan yang terdapat dalam sebuah buku
fiksi. Bahkan sekarang banyak buku fiksi inspiratif. Ya, kan?
Terima kasih untuk Ibuku yang sudah
mengenalkan buku dariku sejak aku baru bisa baca. Terima kasih juga telah
menurunkan kegemaran membacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar